Pengembangan organisasi adalah kegiatan melakukan perubahan terencana yang mencakup diagnosis organisasi secara sistematis. Seorang pemimpin harus berpartisipasi aktif dalam mengelola pelaksanaan kegiatan usaha pengembangan organisasi. Keberhasilan kegiatan usaha pengembangan organisasi sangat ditentukan oleh kualitas pimpinan atau manajer dan komitmen pimpinan puncak organisasi. Kepemimpinan merupakan hal yang harus dimiliki oleh pemimpin organisasi. Keefektifan seorang pemimpin ditentukan oleh kemampuannya dalam mempengaruhi dan mengarahkan anggotanya, Budaya organisasi merupakan pola dari nilai dan keyakinan bersama karyawan dalam memahami fungsi organisasi melalui norma-norma dan perilaku (Deshpande & Webster Jr, 1989). Budaya merupakan gambaran tentang kepercayaan, kebiasaan, nilai, norma perilaku serta emosi yang mengatur karyawan dalam melakukan aktifitas (Schein, 2004). Dengan kata lain, budaya organisasi dipahami sebagai way of life (Dawson dalam Trapanier, 2017). Budaya perusahaan merupakan cerminan dari nilai-nilai bersama, keyakinan dan norma-norma organisasi yang melekat dan pada akhirnya menjadi konsep organisasi yang perlu diperkuat untuk mencapai tujuan organisasi. (Manariello & Kirby, 1994) Kotter & Heskett (1997) menyatakan bahwa budaya organisasi memiliki dua tingkat yang berbeda dalam hal kejelasan dan resistensi terhadap perubahan. Pada tingkat yang lebih dalam dan kurang terlihat, budaya mengacu pada nilai-nilai yang dimiliki bersama oleh orang-orang dalam suatu kelompok dan cenderung bertahan sepanjang waktu, meskipun anggota kelompok telah berubah, pada tingkat yang lebih terlihat budaya menggambarkan suatu pola atau gaya perilaku organisasi sehingga karyawan Karyawan baru secara otomatis didorong untuk mengikuti perilaku rekan-rekan mereka.